Parelemen adalah sebuah badan atau lembaga legistalif khususnya di negara-negara dengan sistem pemerintahannya berdasarkan sistem Westminster dari Britania Raya dari bahasa Inggris berasal dari abad ke-14, berasal dari Parlemen Prancis abad ke-11 dari parler,
yang berarti “untuk berbicara”. Makna ini berkembang dari waktu ke waktu, awalnya mengacu pada setiapa diskusi, percakapan, atau negosiasi melalui berbagai jenis kelompok deliberatif atau yudisial, seringkali dipanggil oleh seorang raja. Pada abad ke-15 di Ingris secara khusus berarti badan legislatif.
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengijinkan warga negaranya berpartisipasi baik secara langsung ataupun melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan prkatik dan prosedurnya. Demokrasi juga mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.
Mitigasi adalah suatu tindakan atau upaya mengurangi dampak atau resiko bencana,
sedangkan pandemik adalah epidemi atau penyakit yang menyebar disuatu wilayah yang luas dan menyebakan penularan kepada setiap orang. Mitigasi pandemik adalah upaya yang
dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak terjadinya musibah wabah penyakit yang menular disuatu wilayah yang menyebabkan terhenti atau berkurangnya kegiatan produksi atau, trasnportasi maupun mobilisasi masyarakat, sehingga menyebakan terjadinya penurunan ekonomi, kesejahteraan suatu wilayah atau bahkan stabilitas politik suatu wilayah atau negara.
Tujuan pembangunan berkelanjutan atau yang populer dengan istilah Sustainable Development Goals (SDGs) dalam bahasa inggris adalah 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dengan tenggat yang telah ditentukan PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk keselamatan manusia dan planet bumi. Goal yang ketiga adalah “kesehatan yang baik dan kesejahteraan” memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia.
1. Parlemen di Indonesia dalam hal ini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempunyai fungsi
sangat penting yaitu, legislasi, anggaran dan pengawasan yang dijalankan dalam rangka
representasi rakyat.
a. Fungsi legislasi dilaksanakan untuk membentuk undang-undang bersama
Presiden.
b. Fungsi anggaran dilakasanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan
atau tidak memberikan persetujuan terhadap rangcangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diajukan oleh Presiden.
c. Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang dan APBN.
Parlemen dalam mitigasi pandemik memiliki peran sangat penting untuk menjalankan
tugas dan fungsinya, terlebih masa pandemik di suatu wilayah atau negara tidak hanya
berpengaruh pada kesehatan akan tetapi stabilitas ekonomi, politik dan pemerintahan juga terpengaruh oleh adanya pandemik, parlemen dalam mitigasi berfungsi sebagai salah satu lembaga penentu kebijakan baik terkait penangan yang berpusat pada realokasi atau refocusing anggaran dari APBN pemerintah pusat maupun APBD pemerintah daerah.
2. Sebagai negara demokrasi Indonesia merupakan negara yang melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan politik baik secara langsung maupun tidak langsung atau perwakilan, hal ini berguna untuk pemerintah dalam mengakomodir aspirasi rakyat dalam
mitigasi pandemik, sebagai contoh masyarakat ikut andil dalam menggalang dukungan dan bantuan untuk pemerintah yang mengatasi pandemik, bisa berupa ide atau gagasan untuk mitigasi pandemik, bisa berbentuk sumbangan berupa dana, barang atau aset maupun sumberdaya manusia yang berguna untuk penanganan pandemik.
3. Kesehatan yang baik dan kesejateraan, untuk mencapai kehidupan sehat dan sejahtera pada tahun 2030 ditetapkan 30 target yang diukur melalui 50 indikator. Target tersebut antara lain adalah, penurunan kematian ibu dan bayi, mengurangi kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular, pencegahan penalahgunaan zat, menjamin akses alayanan kesehatan seksual dan reproduksi, meningkatkan cakupan kesehatan secara universal, penguatan pelaksanaan pengendalian tembakau (tobacco control), pengembangan penelitian vaksin dan obat, serta peningkatan pembiayaan kesehatan.
4. Upaya parlemen, demokrasi dan mitigasi pandemik sebagai usaha bersama untuk mencapai kesehatan yang baik dan kesejateraan adalah hal yang mutlak sampai dengan saat ini parlemen berperan sebagai fungsi legislasi yang menyetujui peraturan perundang-undangan, dan membantu pemerintah dalam menjalankan fungsi pemerintahannya untuk mengatasi pandemik, refocusing anggaran tidak akan terlaksana tanpa peran parlemen didalamnya, hal ini merupakan bagian dari gambaran negara demokrasi Indonesia. Mitigasi pendemik ini merupakan suatu upaya pemerintah dalam mengatasi wabah epidemi Covid-19 yang tengah mewabah diseluruh dunia saat ini. Termasuk upaya mengurangi kesakitan dan kematian akibat penyakit menular, pengembangan penelitian
vaksin dan obat saat ini tengah dilakukan pemerintah. Tentu dengan dukungan parlemen
serta masyarakat secara umum karena Indonesia merupakan negara yang bersifat demokrasi. Tidak hanya itu peningkatan pembiayaan kesehatanpun sudah dilakukan pemerintah, contohnya adalah. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan dengan tujuan menjamin warga untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan kesejateraan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya. Program ini merupakan salah satu bagian dari sistem jaminan nasional yang diamanatkan melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Nasional serta Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Nasional.
Seluruh penduduk termasuk orang asing yang telah bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia, diwajibkan untuk ikut serta dalam program jaminan kesehatan ini. Pada tahun
2019 seluruh penduduk Indonesia ditargetkan untuk ikut serta dalam program ini. (universal coverage). (Model & Desain Negara Kesejahteraan – Budi Setiyono, Ph.D).
5. Parlemen melakukan tugas sesuai fungsi pengontrolan kebijakan dan fungsi anggaran,
salah satu contohnya parlemen melakukan fungsi pengawasan dengan mengajukan hak
interpelasi untuk meminta keterangan secara detail dari kepala pemerintahan atau eksekutif mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas terhadap bermasyarakat dan bernegara. Jika dirasa ada ketidak sesuaian pelaporan pengeluaran anggaran refocusing selama masa tanggap darurat dalam situasi pandemik.
6. Setelah terjadinya bencana wabah pandemi, parlemen perlu berupaya lebih untuk mewujudkan kesehatan yang baik dan kesejahteraan, contohnya saat ini belum banyak
fasilitas kesehatan yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat, kebanyakan fasilitas kesehatan hanya berpusat di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) yang hanya ada di tiap Kecamatan di daerah luar Ibukota. Parlemen harus mendorong agar fasilitas kesehatan berupa puskesmas bisa diakses ditiap Kelurahan atau Desa, agar masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan layanan kesehatan tidak harus antri berobat dan antri ruang rawat inap di puskesmas yang hanya ada satu disetiap kecamatan yang jumlah jiwanya mencapai belasan bahkan puluhan ribu orang.
7. Definisi dari kesehatan menurut WHO adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya ketiadaan penyakit, kelemahan atau kecacatan. Dalam defisini tersebut orang yang tidak berpenyakitpun tidak berarti sehat, orang bias dikatakan sehat jika ia tidak berpenyakit, dalam keadaan baik secara fisik, mental maupun sosial. Dimasa terjadinya wabah pandemik tidak saja masalah kesehatan yang muncul akan tetapi juga timbul masalah lain seperti masalah ekonomi, pendidikan dan berbagai masalah lainnya.
8. Definisi kesehatan menurut WHO sendiri mengandung tiga karakteristik, yaitu :
a. Mereflesikan perhatian pada individu sebagai manusia.
b. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal.
c. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif. Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan suatu penyesuaian dan bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan proses dan yang dimaksud proses adalah adaptasi setiap individu yang tidak hanya mencakup fisik tapi juga terhadap lingkungan
sosialnya.
Dari penjelasan tersebut sudah pasti kesehatan buka hanya berbicara tentang keadaan
fisik akan tetapi juga keadaan mental dan sosial, sosial sendiri tidak hanya tertuju pada satu individu tapi juga saling berhubungan dengan setiap individu dilingkungannya. Sampai dengan saat ini mitigasi pandemik sendiri belum menunjukan hasil yang jelas vaksin diprediksi akan bisa diedarkan mulai tahun 2021 mendatang, permasalahan ekonomi belum teratasi, begitu pula dengan pendidikan, belajar online atau daring menimbulkan beberapa polemik di daerah-daerah, dan berbagai masalah lainnya yang timbul akibat pandemik belum teratasi secara maksimal. Hasil dari mitigasi seharusnya menjadi tolak ukur pemerintah dan legislatif dalam menyusun rencana dan menentukan kebijakan kedepan tentang langkah yang akan diambil dalam menangani pandemik dan mengatasi masalah yang akan terjadi pasca pandemik, baik masalah dibidang kesehatan, ekonomi, sosial dan pendidikan maupun masalah lainnya.
Parlemen harus bisa menjalankan fungsinya sebagai legislator tidak hanya di forum
nasional tapi juga di forum internasional, DPR sebagai penyambung suara rakyat harus
memperjuangkan kebutuhan rakyat yang diwakilinya tidak hanya mengkritisi kinerja eksekutif. DPR ikut membantu kerja nyata missal dengan anggaran Aspirasinya DPR ikut membangun fasilitas kesehatan untuk masyarakat didaerah yang saat ini kekurangan fasilitas kesehatan, atau DPR melalui anggaran aspirasinya membangun pusat kegiatan belajar yang disertai wiffi untuk fasilitas belajar online anak-anak yang tidak memiliki gadgate atau kesulitan signal. Berikut merupakan salah satu contoh kecil yang bisa dilakukan oleh Parlemen untuk
memenuhi kebutuhan rakyat yang diwakilinya.
Selain itu DPR RI merupakan salah satu lembaga yang diperhitungkan di forum parlemen internasional, dan sangat mungkin jika setiap diplomasi yang dilakukan oleh parlemen
Indonesia memberikan dampak signifikan terhadap kebijakan organisasi Internasional. DPR RI dengan peran legislasinya bisa mengusulkan program yang sesuai dengan kebutuhan
rakyatnya.
DPR sebagai fungsi legislasi juga harus bertindak sebagai pemberi contoh untuk
rakyatnya, DPR bisa menggalang solidalitas rakyat untuk mengatasi wabah pandemik, tidak
hanya berupa penggalangan bantuan dana, tapi juga bertindak sebagai pemberi contoh penerapan kehidupan adaptasi kebiasaan baru untuk mencegah penularan wabah tersebut.
Menggalang solidaritas untuk ikut serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Jauh lebih penting yang harus diatasi pasca pandemik adalah dampaknya, tidak hanya
dalam sektor kesehatan tapi juga ekonomi menurut berita yang dilansiir oleh BBC News per
tanggal 25 Juni 2020, IMF memprediksi output ekonomi dunia di tahun ini akan menyusut
hampir 5% yang artinya kan terjadi penurunan ekonomi dunia senilai 12 Triliun USD dalam
dua tahun, tak terkecuali Indonesia sendiri pada kuartal kedua yang berjalan sampai akhir juni
2020 pemerintah Indonesia memproyeksikan ekonomi akan minus hingga 3,8%.
Dampak pandemik tersebut memang mengerikan, terjadinya penurunan ekonomi bukan hal yang sepele karena semuanya berhubungan dengan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan kehidupan sosial lainnya mebutuhkan dana atau biaya yang merupakan bagian dari ekonomi, DPR melalui fungsi legislasinya harus bisa menghasilkan kebijakan yang pro rakyat, ekonomi, kesehatan dan pendidikan kedepan harus berbasis Desa atau pemerintahan paling bawah, karena mereka yang lebih tahu kebutuhan masing-masing rakyatnya. DPR harus mendorong kebijakan pemerintah pusat agar kesehatan berbasis desa yang artinya fsilitas kesehatan bisa diakses disetiap desa, DPR harus mendorong agar perekonomian bisa berkembang di tingkat desa tidak hanya stimulus untuk pelaku UMKM tapi
juga stimulus untuk setiap Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dorong Bumdes tersebut agar
bissa menjalankan fungsinya secara maksimal dalam meningkatkan perekonomian di desa,
meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa. DPR juga harus mendorong agar setiap Desa memiliki fasilitas pendidikan, bukan hanya perpustakaan Desa, tapi juga fasilitas belajar lainnya seperti wiffi untuk belajar online dan mengcover ketiadaan signal di desa tersebut.
Mendorong setiap desa agar mampu memenuhi kebutuhan hidup setiap
rakyat di desanya, khusunya para siswa yang saat ini dalam usia produktif, karena dimasa mendatang merekalah yang akan membangun Indonesia. Dorong setiap Desa terutama desa di daerah-daerah agar melek informasi sehingga tercipta sinergitas antara pusat dan daerah dalam setiap penentuan kebijakan yang berbasis kebutuhan sesuai dengan wilayahnya, kajian dan analisa harus dilakukan secara menyeluruh sehingga pembangunan kedepan sesuai dengan kondisi geografis dan demografis, karena terjadinya wabah pandemik bukan hanya menjadi masalah kesehatan, akan tetapi menjadi masalah yang serius baik dalam segi ekonomi, sosial dan pendidikan.
Memang disebagian besar daerah pendidikan online atau daring tidak menjadi masalah serius akan tetapi yang menjadi masalah serius adalah fasilitas untuk belajar dengan metode online tersebut, itu sebabnya DPR ikut mendorong agar pemerintah memberikan fasilitas pendidikan yang mudah diakses salah satunya adalah dengan membuat pusat pendidikan di Desa-Desa terutama didawrah terluar atau terpencil. DPR juga ikut serta mendorong agar pemerintah mempunyai rencana kontigensi yang baik untuk mengatasi setiap bencana yang akan terjadi kedepan, agar tidak menimbulkan kepanikan ditengah masyarakat serta menimbulkan dampak yang merusak kondisi perekonomian dan kestabilan pemerintahan kedepan.
Penulis : Irvan Maulana
(Peserta Lomba Esai BKSAP DPR RI)